Advertisement

Wanita

Menu Atas

Buleleng Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Melalui Sosialisasi Vaksin Hexavalen

Deni Zac
Rabu, 26 November 2025 | Rabu, November 26, 2025 WIB Last Updated 2025-11-26T15:43:01Z


BERITANUSRA.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mulai menggelar Sosialisasi dan Mobilisasi Introduksi Vaksin Hexavalen, yaitu vaksin kombinasi enam antigen dalam satu suntikan yang dirancang untuk menyederhanakan jadwal imunisasi serta memperluas cakupan imunisasi dasar lengkap. Kegiatan berlangsung di STIKES Buleleng pada Rabu (26/11).

Program sosialisasi ini merupakan bagian dari uji coba nasional yang dijalankan Kementerian Kesehatan dan dilaksanakan serentak di sejumlah wilayah, termasuk Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Lombok. Di Buleleng, kegiatan dipusatkan di STIKES Buleleng dengan melibatkan perangkat desa, camat, organisasi keagamaan, dan organisasi profesi untuk memastikan penyebaran informasi yang akurat hingga ke tingkat masyarakat.

Ditemui usai kegiatan, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Budiastawan, menjelaskan bahwa vaksin Hexavalen dipilih sebagai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas imunisasi. “Vaksin Hexavalen ini merupakan gabungan enam jenis vaksin difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Haemophilus influenzae tipe b, dan polio. Jadi sekali suntik, enam antigen langsung didapatkan oleh bayi atau balita,” ujarnya.

Menurut Budiastawan, vaksin kombinasi dapat mengurangi jumlah suntikan yang diterima anak, meminimalkan rasa nyeri, serta menurunkan potensi efek samping. Efek samping yang muncul umumnya ringan, seperti demam, dan dapat ditangani dengan obat penurun panas.

Sebagai bagian dari kegiatan sosialisasi, Dinas Kesehatan juga menggelar vaksinasi massal kepada sekitar 100 bayi dan balita dari tiga kecamatan terdekat, yakni Kubutambahan, Sawan, dan Buleleng. Program introduksi Hexavalen di Kabupaten Buleleng sendiri telah dimulai sejak 6 Oktober 2025, dengan sasaran bayi yang lahir mulai 9 Juli 2025, diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. “Seluruh Posyandu di Kabupaten Buleleng sudah menerima distribusi vaksin Hexavalen, dan masyarakat dapat mengaksesnya di Posyandu maupun fasilitas kesehatan pemerintah yang menyediakan layanan imunisasi,” tambahnya.

Pemerintah berharap introduksi vaksin Hexavalen dapat meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap, mencegah munculnya kembali Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), serta memperkuat kekebalan kelompok (herd immunity). Program ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan layanan kesehatan primer dan perlindungan kesehatan anak. (Ag)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Buleleng Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Melalui Sosialisasi Vaksin Hexavalen

Trending Now


 

Iklan

Iklan